Saat nya pulang. Aku tak begitu hafal jalan ke arah rumah ku. Maklumlah aku baru disini , dan di tambah aku ini orang yang pelupa . Tapi , sepertinya aku hafal kok. Hanya dengan menaiki bus 1 kali , jalan kaki lagi sedikit lalu naik Bus lagi dan sampai di depan komplek Rumah ku. Panas nya siang ini , aku menyukai Musim Salju . Rambut ku putih seperti Salju , dan aku lahir saat musim Salju . Makadariitu , kaa-san memberikan nama untuk ku ‘Yuki’ yang berarti ‘Salju’ .
“Heh kau!” suara bariton yang pernah ku dengar , seseorang seperti nya bicara padaku dan sambil melempar botol bekas yang sudah kosong. Aku pun berbalik kea rah belakang dan…
Kau ..
Title :
KONAYUKI
Chapter : 2/?
Pairs : Kona x Yuki
Genre : Romance , School , Hurt .
Note : Ini adalah cerita karangan saya dengan tokoh OC saya sendiri . Dan maaf kalau cerita nya jelek karena saya membuatnya dengan MOODY . Bagi yang membaca harap di Komen ya.
Chapter : 2/?
Pairs : Kona x Yuki
Genre : Romance , School , Hurt .
Note : Ini adalah cerita karangan saya dengan tokoh OC saya sendiri . Dan maaf kalau cerita nya jelek karena saya membuatnya dengan MOODY . Bagi yang membaca harap di Komen ya.
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
“Hmph” pemuda itu menyunggingkan senyum meremehkan. Bukan nya minta maaf atau apa , tch
menyebalkan. “Maaf” apa dia bilang ? dia meminta maaf pada ku? Akhirnya .
“Cepat minta maaf!!”
“Eh?! Apa kau bilang ? Seharus nya kau yang minta maaf pada
ku orang aneh!” bentakku padanya. Tentu saja aku tak
“Kau telah mempermalukan ku waktu itu! Cepat minta maaf ,
Nenek tua!”
“Apa yang kau maksud nenek tua , orang aneh?!!”
“Rambut mu bewarna putih. Berarti kau sudah tua bukan?
Heuh.”
“Ini bukan karna aku sudah tua baka! Tapi memang warna rambutku
Putih!! Dasar!!”
PLAKK
Aku menampar Kona itu . Aku sudah kesal dengan nya , aku tak
mau berurusan dengan nya lagi. Daripada harus lebih lama disitu lebih baik aku
pergi meninggalkan orang itu . Terpaksa aku tak menaiki Bus yang lewat di depan
Sekolah ku . Itu karna dia! Kona menyebalkan . Dan sekarang aku harus jalan
menyusuri pohon-pohon sakura yang cantik ini . Melihat daun nya yang berjatuhan
, aku teringat saat itu .
Flashback : ON
Saat itu kami sedang
berjalan-jalan menaiki sepeda . Kami melewati pohon-pohon sakura yang kelopak
bunga nya sedang berjatuhan. Sahabat ku adalah Rai , dia sahabat dari waktu aku
masih kecil . Aku senang bersama nya . Dia selalu ada ketika aku sedih dan
senang . Saat itu dia mengajak
ku berhenti sejenak untuk istirahat dan
berbincang-bincang .
“Yuki, apa kita bisa
menjadi sahabat selama nya?” tanya Rai , pemuda berambut dark blue itu. Mata
nya seperti memberikan jurus puppy eyes kepada aku. Aku tak kuasa melihat nya.
Tapi seperti ada sihir yang membuat aku harus menatap mata nya .
“Tentu saja. Kau bisa
berjanji pada ku akan menjadi sahabat ku selama nya?”
“Aku akan berjanji
pada mu . Aku senang memiliki sahabat seperti mu.”
“Aku juga , Rai.
Terimakasih”
“Terimakasih kembali”
Aku dan dia tersenyum
bersama lalu menatap Langit biru dan kembali pada pikiran masing-masing.
‘Terimakasih Tuhan, engkau telah memberikan ku Teman seperti nya’
Flashback : OFF
“Rai, apa kau kita masih akan bertemu kembali?” aku hanya
berbicara sendiri sambil melihati langit yang mendung , duduk di bangku seperti
ini sendirian. Tempat ini mirip sekali dengan tempat ketika aku bersama Rai.
Sekarang aku sendiri tanpa nya. Entahlah apa aku akan bertemu dengannya lagi
apa tidak.
“Hm.” Mungkin karena aku terlalu banyak melamun, aku sampai
tak sadar ada mahluk di sebelahku ini sedang duduk.
“Mau apa kau?” tanyaku ketus.
“Urusan kita belum selesai.”
“Sudahlah, aku sedang tak mood untuk ribut dengan mu saat
ini.”
“Rai siapa?”
“Sahabatku.” Jawab ku lemas.
“Kenapa kau tak pulang?”
“Terserah aku mau pulang apa tidak , kau bukan ibu ku yang
aku harus lapor padamu , jadi ini bukan urusanmu!”
“Heuh, naiklah.” Dia langsung menaiki sepeda nya dan
mengajakku untuk menaiki sepeda nya. Sedangkan aku masih cengo sesaat , tak
percaya dia mengajakku naik sepeda bersama nya “Cepatlah naik! Ku antarkan kau
pulang.”
“Malaikat apa yang membisiki mu untuk mengajak ku naik
itu?!”
“Kau ini mau naik apa tidak?! Hujan akan turun sebentar
lagi!” Baru saja dia berkata seperti itu , rintik rintik hujan pun jatuh dari
langit . Dengan terpaksa aku menaiki sepeda itu . “Pegangan lah yang kuat , aku
akan ngebut” Dia menarik tangan ku agar melingkarkan di pinggang nya . Wajahku
langsung blushing, tapi untung nya saja dia tak melihat karena aku di belakang
nya.
.
.
.
Hujan semakin lama semakin besar , dia pun semakin cepat
membawa sepeda nya. Karena ini tak mungkin lagi untuk hujan-hujanan , dia
memberhentikan sepeda nya di depan ruko yang tutup. Aku hanya melihati nya yang
sedang memparkirkan sepeda nya lalu berdiri di sebelah ku sambil
menggosok-gosokan tangan nya supaya hangat .
“Apa kau lihat-lihat?” tanya nya ketus. Aneh orang ini , ku
kira dia sudah jinak karena tadi menyuruhku menaiki sepeda nya . Ternyata tetap
saja masih garang.
“Tidak. Aku mau bertanya , kenapa kau mau mengantarkan ku?”
“Aku kasian padamu , jika kau harus pulang dengan kehujanan
. Nanti kau sakit, kalau kau sakit aku jadi tak bisa menyelesaikan urusan ku
denganmu.”
Tunggu sebentar ‘Kasian’ katanya . Jadi dia mengasihani ku ,
ternyata orang ini bisa perhatian juga rupa nya. Aku perhatikan dia dari bawah
kaki sampai ujung rambut nya . Dia tetap memasang pose cool nya dengan
memasukan tangan ke kantung celananya.
“Hahaha” tawa ku geli setelah memperhatikan nya .
“Apa kau?”
“Jangan sembunyikan ekspresi asli mu demi charm”
“Apa maksudmu?”
“Sudah lupakan saja. Hahaha”
“Dasar nenek!”
“WHAATT?!” Aku mendengar nya langsung sewot dan membuang
muka sambil mengembungkan pipi ku.
“Lucu juga kau. Menarik. Ini , pakai agar kau tak
kedinginan.” Dia memberikan blazer nya pada ku. Satu menit, dua menit, tiga
menit aku tak menerima nya dia memakaikan blazernya pada ku . Ini kah Kona? Aku
baru tau . Ayumi bilang bahwa Kona paling risih dengan teman wanita nya , dia
juga pendiam. Tapi mengapa pada ku ? dia..
“Heh! Sudahlah ga usah Ge-eR dulu!” dia membuyarkan lamunan ku
(LAGI).
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Cuaca yang panas, terik matahari di siang bolong seperti ini
membuat aku mengucur kan keringat. Berkali-kali aku seka keringatku dengan
tisu. Tapi tetap saja masih berkeringat. Rencana ku saat ini adalah makan es
krim di kedai depan komplek ku bersama Ayumi . Bukan hanya untuk memakan es
krim , tapi dia juga ingin bermain ke rumah ku .
“Rasa coklat ini sangat enak . Aku suka . Bagaimana dengan
mu , Ayumi?” tanyaku sambil memakan es krim coklat dengan lahap.
“Aku tidak suka rasa coklat” katanya sambil memakan es krim
rasa vanilla strawberry nya. “Coklat terlalu manis , dan aku tak suka rasa
manis” lanjutnya.
“Hmm. Begitu”
….
“Jadi ini rumah mu ya Yuki? Unik nya”
“Ahahah , biasa saja kok. Ayo masuk ke kamar ku.”
“Kyaa~! Kamar mu cantik . Aku suka .. kapan ya ibu ku
memberi ke cantikan di kamar ku?”
Kamar ku memang cantik. Walaupun besarnya tak seberapa tapi
aku menata nya dengan rapih . Tempat tidur bewarna Putih dan Cat tembok bewarna
Pink muda . Kamarku ini bernuansa putih dan pink. Putih melambangkan Salju dan
Pink adalah warna kesukaan ku .
Hanya sekitar 2 jam Ayumi di rumahku . Mengobrol dan makan
siang bersama . Setelah itu ia dijemput oleh kaka nya untuk pulang . Kini aku
berbaring kembali di kamar ku untuk tidur , tiba-tiba saja aku terpikirkan
sesuatu .
Flashback : ON
“Masuklah dulu untuk minum teh dan mengganti bajumu”
“Tak perlu. Aku harus langsung pulang , bawa saja blazer ku
.
“Ah yasudahlah. Hati hatilah di jalan.”
“Hm”
Flashback : OFF
“Oh iya! Blazer milik Kona masih ada padaku!” teringat itu
aku langsung bangkit dan mencari baju nya yang sudah di cuci oleh bibi dan di
taruh di lemari ku. Ketika hendak membuka lemari aku teringat sesuatu lagi.
Buat apa aku mengembalikannya sekarang? Toh aku tak tau dimana rumah nya .
Biarlah besok saja.
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Pagi ini udara sangat dingin , sebentar lagi musim yang
kusuka akan datang. Musim Salju. Setelah aku masuk kelas dan mengikuti 4 jam
istirahat perut ku terasa lapar. Ini lah efek dari tadi mikir di tambah aku
belum sarapan .
“Ayumi! Apa kau mau ke kantin?” tanya ku kepada Ayumi yang
sedang asyik membaca majalah.
“Hm. Boleh . Ayo..”
.
.
.
“Kau memesan apa ? Aku sih jus jeruk dan Chicken fillet.”
Tanya ku sambil membaca daftar makanan .
“Lagi-lagi chicken fillet. Apa kau tak bosan? Aku sih
Pudding saja”
“Habisnya aku menyukai chicken fillet. Oiya, berhubung aku
masih menunggu pesanan ku kau duluan saja mencari tempat makan.”
“Baiklah”
Setelah makanan ku selesai di masak aku pergi menyusul
Ayumi. Rambut coklat panjang , itu Ayumi. Dia mengambil tempat yang strategis
karena tempat itu dekat dengan westafel . Aku suka Chicken Fillet karena selain
aku suka itu dari kecil, aku sering makan itu bersama Rai. Setelah duduk di
selah Ayumi , aku menikmati kelezatan rasa chicken fillet ini .
Chomp.
Mungkin saking asik nya aku makan dengan mengarah ke arah
makanan terus , aku sampai tak sadar ada sesosok mahluk yang sudah mengambil
satu potong chichken fillet ku.
“Heh apa yang kau lakukan?!”
“Mengambil chicken mu.” Jawabnya datar seperti tanpa dosa.
“Tak sopan!!”
“Ingat , urusan ku dengan mu belum selesai” dia memberikan
senyum meremehkan padaku . Aku pun beradu sumpit dengan nya . Mungkin karena
aku terlalu ribut , orang-orang sekitar melihati tingkah ku dengan Kona. Tak
kusangka orang ini hebat juga dalam beradu sumpit.
Teeett…..Teettt….
“Sudahlah, bel masuk sudah berbunyi. Aku akan menemui mu
pulang sekolah.” Kata ku dengan nada ketus.
“Temui aku di lab biology lantai 3”
“Baiklah”
Prok prok prok .
“Hebat kau Yuki!” puji Ayumi seraya bertepuk tangan .
“Apa nya yang hebat?” dengus ku kesal .
“Kau bisa duduk satu meja dengan Kona . Sangat jarang
mungkin tidak pernah gadis bisa duduk seperti itu.” Katanya berbangga pada ku.
“Hih, bagiku itu adalah kesialan yang amat sial.”
=-=-=-=-=-=-=-=
Ayumi pulang duluan , sedangkan aku akan pergi ke ruang
Biollogy sendirian untuk menemui Kona. Seperti yang dikatakan Ayumi , ruang biology
terletak di lantai 3 . Di sebelah Toilet wanita . Jalan yang ku lalui adalah
koridor koridor kelas 3 . Sepi rasanya . Tentu saja ini sudah jam pulang
sekolah mungkin hanya beberapa murid yang ada karena kegiatan club . Suara
hentakan kaki ku terdengar jelas saking sepi nya .
Sreeekk ..
Pintu ruang biology ku buka .
“Ini ..” kataku seraya memberikan Blazer miliknya .
“Hm.” balasnya cuek sambil mengambil blazernya .
“Baiklah. Aku akan pulang.” Ucapku dengan tampang
menyebalkan mungkin bagi nya.
…
“Heh nenek! Tunggu dulu!”
Panggilan itu membuatku merasa
kesal . ‘Apa lagi sih?!’ dengus ku dalam hati. Langkah ku terhenti untuk
menuruni tangga kelantai dua.
“Jangan panggil aku nenek karena
rambut ku bewarna putih! Sudah ku bilang rambutku putih dari sananya!” tegas ku
kepada si Kona itu .
“Urusan kita belum selesai. Jangan
pergi dulu.” Ucapnya sambil mendekatiku .
“Urusan yang mana ya? Ku rasa aku
sudah tak ada urusan lagi denganmu. Jadi , Jaa~” kata ku cepat-cepat dan
langsung pergi.
“Hoi! Jangan kabur!” Bahu ku
langsung dicengkram nya.
Itu membuat ku salah tingkah .
Perbuatan nya terlalu terburu buru . Aku pun langsung cepat-cepat menuruni
tangga . Karena aku kehilangan keseimbangan tubuhku pun terhuyung dan
terhempas. Pandanganku melayang entah kemana .
“Kyaa~!”
Ada yang menarik tubuhku
kebelakang. Aku merasa dua tangan memeluk ku dengan erat. Kami pun merosot di
tangga bersamaan. Di tengah tangga dia menahan satu kaki nya agar kami
berhenti. Kejadian jatuh ini pun terhentikan dan aku masih berada di dekapnya.
----------------------------------------
Lala yeyeye Lala yeyeye ~(O,O~) (~O,O)~
Chapter dua selesai juga .
Ada yang punya ide ga untuk chapter tigaa?? baru segini saja aku sudah kehabisan ide -.-"
Tapi tenang , aku akan mendapatkan ide lagi untuk melanjutkannya =,="
0 Responses so far.
Posting Komentar